The Kite Runner

Buku ini begitu dahsyatnya, sehingga untuk waktu lama semua buku lain terasa hambar

Begitu testimoni yang tertulis di sampul The Kite Runner, dan begitu pula yang terasa saat gue selesai membaca buku karangan…. tersebut. Gue sudah baca banyak novel bagus, dan harus diakui kalau novel terbitan Qanita ini sukses mencuri tempat sebagai salah satu novel terindah yang pernah gue baca.

The Kite Runner bercerita tentang kisah hidup seorang tokoh bernama Amir. Pria Afghan yang pada suatu titik hidupnya melakukan suatu kesalahan yang menghantui sepanjang hidupnya, dan pada titik yang lain mengambil keputusan untuk melakukan langkah berani demi menebus kesalahan masa lalunya.

Amir kecil mengungsi bersama ayahnya ke Amerika ketika rezim komunis menjungkalkan kekuasaan monarki Afghan. Meninggalkan tanah air yang selama ini mengisi masa kecilnya, Amir pergi sambil membawa sebuah kenangan pahit. Kenangan ketika ketakutan, egoisme, dan rasa iri membuatnya mengkhianati seorang sahabat setianya. Amir bisa melakukan sesuatu,tapi dia memilih untuk membiarkan suatu kekejian menimpa sahabatnya.

Di Amerika, Amir melanjutkan hidupnya. Suka duka mengiringi langkah Amir di negeri baru, tapi kenangan pahit yang dibawa dari Afghanistan tak pernah benar-benar meninggalkan Amir. Kadang dia datang dalam bentuk mimpi buruk yang mengingatkan Amirdan kadang ketika Amir ditimpa kemalangan, dia merasa itu bentuk hukuman dari kesalahan yang pernah dia perbuat.

Hingga suatu hari, sebuah telepon internasional dari seseorang di masa lalunya, menawarkan kesempatan bagi Amir untuk memperbaiki kesalahan masa lalunya. Tidak dengan mudah tentunya, karena untuk melakukannya Amir harus meninggalkan kenyamanan Amerika untuk kembali ke Afghanistan. Bukan Afghanistan yang dulu Amir kenal, tapi Afghanistan yang sudah porak poranda oleh perang saudara panjang dan saat itu sedang dikuasai rezim Taliban. Perjalanan kembali Amir menjadi perjalanan yang merubah hidupnya. Amir mempertaruhkan hidupnya, mencoba menghapus dosa masa lalunya, menemukan kebenaran-kebenaran yang selama ini disembunyikan darinya, dan berjuang menghadapi konsekuensi perbuatannya dahulu demi sebuah masa depan yang berbeda. Dalam perjalanan itu juga Amir menemukan Tuhannya, yang selama ini dia tinggalkan. Tuhan yang dia sadari menjadi satu-satunya harapan ketika dirinya putus asa dan tak berdaya

Jarang sekali sebuah novel bisa membuat gue menangis, hebatnya Kite Runner membuat gue beberapa kali menangis (cengeng banget sih..boy’s dont cry gitu lho). Novel ini mengajukan pertanyaan penting, “ketika kita sadar kita sudah melakukan sebuah kesalahan besar, beranikah kita mengambil risiko untuk mempertaruhkan segalanya ketika ada kesempatan untuk memperbaikinya ?” juga “sejauh mana kita siap bertindak benar ?” Tak hanya bertanya, Kite Runner juga menjawab pertanyaan itu dengan mengulang-ulang pesan “selalu ada jalan untuk kembali pada kebaikan” . Mungkin jalan itu menanjak, atau tersembunyi di balik rumpun berduri, atau malah begitu lurus dan lengang tapi kita yang memilih untuk berpaling.

Terus gue nangis karena Afghanistan yang dulu indah, Afghanistan yang hancur oleh perang, Afghanistan yang dikoyak bara kebencian etnis dan sektarian, Afghanistan yang kini terjajah dan terlunta..itu negeri Islam. Yang bikin gue tambah sedih adalah si penulis yang orang Afghan menumpahkan kebencian luar biasa terhadap rezim Taliban, begitu fasihnya cara dia melukiskan kekejian Taliban sehingga gue yakin banyak pembaca yang bergidik dan punya alasan kuat untuk membenci segala sesuatu yang menjadi identitas Taliban.

Gue juga nangis mikirin kekejian yang harus dihadapi anak-anak yang diceritakan dalam novel ini. Membayangkan harus tumbuh dengan membawa luka yang mungkin tak akan pernah sembuh. Sedih gue memikirkan generasi seperti apa yang akan lahir dari anak-anak yang mungkin tak pernah mengenal kata bahagia.

The Kite Runner adalah sebuah novel indah, sarat makna, n sekali lagi bikin gue nangis …beli deh 😀

2 thoughts on “The Kite Runner

  1. Cerita yang dramatis … tragis ….
    banyak hal tak terduga-duga, ataupun jika dugaanku benar
    aku selalu berharap dugaanku salah dan tak pernah terjadi,
    tapi itu selalu terjadi, hal yang menyesakkan dadaku
    yang membuatku mengutuki rusia, taliban, amerika
    dan siapapun yang membuat bumi afghan porak-poranda
    Untukmu, keseribu kalinya ….

Leave a comment